Saya dan teman-teman mengikuti Jelajah Budaya Daerah 2013. Sebelumnya, saya akan cerita tentang latihan kami sebelum acara Jelajah Budaya telah dimulai. Saat H-1 saya dan teman-teman perempuan maupun laki-laki latihan yel-yel di lapangan badminton. Saya dan empat teman saya, yang bernama Nurul, Puput, Lisfi dan Diah latihan yel-yel selalu ada bercandaannya. Kami saat itu battle dengan anak laki-laki. Anak laki-laki yang ikut jelajah budaya juga lima orang, namanya Nasrul, Yorichi, Hilman, Rausan dan Azid. Mereka merupakan satu sangga. Kita semua saat bettle yel-yel pastinya keren-kerenan. Aku dan teman-teman perempuan pastinya gak mau kalah sama yang laki-laki dong.... Kami memulai battle yel-yel dan yang selesai duluan anak laki-laki. Nah cerita selesai, kemudian persiapan untuk esok memulainya.
 jelajah budaya tahun 2013
      Pagi hari yang begitu cerah.. Hari Minggu tanggal 26 Mei 2013, di mana hari sekolah libur. Pukul 05.30 saya sedang bangun tidur dan itu amat sangat melelahkan karena hari Sabtu nya saya latihan untuk persiapan dan saat pulang aku ikut pawai kirap budaya. Saya cepat-cepat untuk merapikan tempat tidur lalu mandi. Setelah semua selesai, saya siap-siap untuk berangkat dan saya diantar oleh ibu ku. sesampai sekolah hanya ada satu teman saya yang sudah siap, yaitu Rausan. Dan sebenarnya ada Diah dan Lisfi, tetapi mereka sedang membeli batu baterai buat camdig. Beberapa menit kemudian, temanku Puput akhirnya dateng juga ke sekolah. Saya pun punya teman, tetapi tiba-tiba Diah dan Lisfi tidak tau ukuran baterai yang ingin dibeli untuk camdig. Akhirnya saya menyusulnya, daaann... kami pun mendapatkan baterainya.
      Saya sesampai ke sekolah, teman-teman sudah pada kumpul. Kami semua di antar oleh kakak kelas dan sebagian purna juga ikut mengantar. Karena apa, ..././-.-/---/.-../.-/....// tidak mengizinkan kami untuk mengikuti Jelajah Budaya, yaa jadinya kami diantar oleh kakak ataupun kami berangkat sendiri tanpa diantar oleh ..././-.-/---/.-../.-/....// dengan mobil. Saat itu saya --/./--/-.../---/-./-.-././-./--.// kakak saya (atau kak ssttt / dirahasiakan). Diperjalanan saya gimana gitu... kakak kelas pada mengejek saya dan juga teman-teman saya pula.. Kemudian setelah itu saya dan teman-teman berangkat untuk mengikuti Jelajah Budaya. Cerita Jelajah Budaya sangat panjang, mungkin saya bisa membicarkan sedikt saja..
       Sesampai di tujuan tempat pendaftaran yaitu Warungboto saya dan seluruh peserta kemudian mengikuti upacara pembukaan Jelajah Budaya Daerah tahun 2013. Selesai upacara, kami persiapan untuk menampilkan yel-yel kami. Saat itu sangga perempuan kami, mendapatkan urutan atau kode dengan angka dada 8 sedangkan yang laki-laki kode dengan angka dada 5. Setelah sekolah lain menampilkan yel-yelnya dan setelah itu urutan kami, kami bergegas untuk segera maju untuk menampilkan yel-yel kami ke juri. Setelah selesai, kami berangkat bersama dengan kode 8 putra. Nah mereka itu kelas XI semua dan sebenarnya yang ikut acara Jelajah Budaya itu kelas XI semua. Kembali lagi, putra dengan nomor dada 8 itu dari SMK Nasional, sebelumnya sih tidak peraya, emang ada yaa? Tapi setelah sampai pos dan kemudian mereka menampilkan yel-yel mereka, ternyata benar jika mereka dari SMK Nasional.
        Kami selalu bersama dengan kakak-kakaknya. Malah-malah sempat foto bareng juga :) yaah begitu perjalanan kami, dan setelah sampe pos tiga kami bertemu dengan nomor 5 dan pastinya satu pangkalan. Kita akhirnya jalan bersama dan menyayikan yel-yel dengan sekeras mungkin...
        Sesampai Masjid Kotagede kami beristirahat untuk makan dan kemudian salat zuhur berjamaah. Selesai semua itu, kami foto-foto. Dan di saat yang menegangkan penutupan sekaligus pengumuman kejuaraan. Akhirnya kami pun juara 3 yel-yel putri dan juara sangga terbailk laki-laki dan perempuan.
         Naah setelah selsai, acara di di tutup kami pun pulang. Di sinilah yang ku sembunyikan, rasa ini yang ada, menyesal dan menyesal karena saat itu saya pulang membonceng tidak dg kakak saya, tettapi dengan orang lain. Tapi untungnya saat di lampu lalu lintas merah, saya pun bergantian dengan teman saya... Pokoknya ini sesuatu dan tersembunyi jadi saya ceritanya agak gak jelas, maaf yaaa...

                                                       Cukup sekian dan terimakasih.
 

    Pada tanggal 26 Desember hingga 30 Desember 2012 saya dan teman-teman mengikuti acara PDT ( Pengembaraan Desember Tradisional). Saat itu kami senang-senang. Pada hari Rabu tanggal 26 Desember, di saat pagi hari pukul 06.00 kami semua berkumpul di sekolah untuk “packing” agar saat mengikuti pengembaraan tidak ada kekurangan apa pun. Pukul 07.15 kami berangkat untuk mendaftar ulang ke sekolah di dekat Museum Sasana Wiratama, kami berangkat ke sana menggunakan bus. Setelah sampai di sekolah untuk mendaftar kami berjalan kaki ke tempat Museum Sasana Wiratama. Di sana banyak teman-teman dari sekolah lain dan sudah banyak sekali yang berbaris untuk mengikuti upacara pembukaan atau upacara pemberangkatan. Kami teman-teman satu ambalan cepat-cepat untuk menepati barisan agar segera mengikuti upacara pemberangkatan. Beruntung saat itu masih gladi bersih, jadi setelah lima menit kemudian kami sampai di lapangan Museum Sasana Wiratama barulah di mulai upacara pembukaan ataupun upacara pemberangkatan.


    Tepat pukul 08.30 kami selesai upacara dan mulailah kami mengangkat tas kami masing-masing ke bahu kita. Kami mulai berjalan dari Museum Sasana Wiratam sampai daerah Minggir. Di perjalanan kami senang-senang, dan selalu bernyanyi di saat perjalanan. Kami selalu bersama-sama di saat suka maupun duka. Setelah setengah jam perjalanan barulah kami berganti pakaian dari seragam pramuka menjadi baju olahraga. Saat itu saya, teman dan kakak kelas berganti di Masjid. Namun saat itu kamar mandi masjid itu tertutup dan sepertinya sedang di pakai. Setelah itu orang memakainya akhirnya keluar dan kami pun segera masuk untuk segera ganti. Karena menunggu kamar mandi itu, pada akhirnya kami pun menjadi tertinggal lama oleh teman-teman dari sekolah lain.
    Selesai kami semua berganti pakaian, kami pun segera mengejarnya dan cepat-cepat untuk menuju ke pos satu. Saat itu kami bernyanyi-nyanyi ria. Bila kami di perjalanan menyanyi, beban yang kami pikul itu seperti tidak ada rasanya. Namun di saat kami berhenti menyanyi dan cuaca yang sangatlah panas, itu membuat kami lesuh dan rasa capek yang amat sangat terasa sekali. Di satu ambalan ini, dari Man I Yogyakarta mengirimkan 21 orang. Itu semua dari kelas sepuluh dan sebelas. Di dalam 21 itu di bagi menjadi tiga regu atau kelompok. Dua regu pria dan satu regu perempuan. Saat itu satu regu pria berjumlah delapan, regu satunya lagi berjumlah enam. Kemudian regu yang putri berjumalah tujuh. Regu tempat perempuan di namakan Perintis Ratnaningsih yang dipimpin oleh kak Vina yang amat “strong” itu. Di saat perjalanan sesampai pos satu, tiba-tiba kaki saya kram dan nafas saya sulit sekali di atur. Saat itu kaki saya kemudian di pijat dan di ikat dengan kain mori. Saat itu rasanya saya seperti asma, karena saat bernafas bunyinya “ngiik..ngiik..” itu tanda asma, kata dokter saat dulu saya pernah periksa. Itu baru sekali saya rasakan, karena sebelum-sebelumnya tidak pernah sesak nafas saya kambuh sampai seperti itu.
    Akhirnya saya di obatin oleh kakak kelas. Saat itu pun juga ada sangker dari bakti husada yang menanyakan, namun kami pun menjawab tidak apa-apa dan bisa mengobatinya sendiri. Karena bila di obati dari sangker, kami akan mendapatkan poin. Saat sampai pos satu itu waktu dzuhur, kami pun segera sholat. Namun saat itu kami makan terlebih dahulu. Asiknya saat itu ada ibu-ibu yang memberikan kami semua yang anak-anak PDT itu di beri browniss. Jadi setelah kami selesai makan nasi, kami lalu melanjutkan makan browniss. Setelah itu kami pun segera untuk melanjutkan sholat dan kembali lapor ke penjaga pos untuk melanjutkan perjalanan. Semua selasai kami melanjutkan perjalan berhenti di pos dua dan melanjutkan kembali sampai “basecamp” yang ada di daerah Minggir.
    Sesampai di “basecamp” daerah Minggir kami segera mendirikan bivak atau tenda kami. Kami sampai sekitar jam delapan. Setelah selesai mendirikan bivak kami segera makan, namun karena waktu yang tidak memungkinkan kami makan malamnya di belikan atau di bawakan oleh purna kami. Itu pun kami juga diam-diam takutnya ketauan oleh sangker.
    Pagi haripun tiba, suara ayam “berkokok”. Kami jam empat pun sudah bangun dan segera mencari kamar mandi di rumah penduduk. Akhirnya saya dan dua teman saya yang bernama Puput dan Diah serta kak Hikmah segera untuk mandi. Kami pun mandi bergantian karena hanya dua kamar mandi. Selesai mandi kami kembali ke “basecamp” untuk segera bergantian dengan yang lainnya. Selesai semua akhirnya kami pun kembali untuk berangkat dan kembali jalan. Hingga tanggal 30 Desember akhirnya kami sampai di Jogja kembali, kumpul di SMK Negeri 6. Karena sekolah itu dekat dengan Balai Kota. Setelah beristirahat di sekolahan kami menuju ke Balai Kota untuk upacara penutupan dan pemberitahuan pemenang lomba-lomba saat pengembaraan. Dan selesai…

1. Latar Belakang

     Selama ini produk "Tolak Angin" sudah dikenal di banyak negara, seperti Australia, Singapura, Hongkong (China), Taiwan, bahkan hingga ke Amerika Serikat, Suriname, Jerman, dan Inggris. Produk Sidomuncul, terutama Tolak Angin yang diekspor ke luar negeri selama ini sekitar 6-10 persen, sisanya untuk mencukupi pasar dalam negeri.
    Tolak Angin merupakan obat herbal untuk masuk angin, selain itu juga melegakan tenggorokan, memperbaiki daya tahan tubuh, dll. Di samping ini adalah salah satunya hasil PT Jamu Sidomuncul, yaitu Tolak Angin.

2. Isi

     Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk menyediakan barang dan jasa agar dapat melayani permintaan konsumen akan kebutuhan mereka. Dalam melaksanakan proses produksinya, suatu perusahaan membutuhkan faktor-faktor produksi yang dapat menunjang tercapainya tujuan perusahaan. Faktor-faktor tersebut adalah bahan baku, modal, dan manusia. Kedisiplinan sangat mempengaruhi hasil produktif, karena bila karyawan tidak mengikuti aturan yang telah ada maka hasilnya pun tidak akan baik. Peraturan itu ada dalam penggunaan pakaian ataupun benda lain yang sebenarnya harus digunakan. Terkhusus pada faktor manusia, faktor ini memegang peranan yang sangat penting dalam pelaksanaan proses produksi. Oleh karena itu, pihak perusahaan harus selalu memperhatikan faktor manusia atau tenaga kerja yang dapat menentukan keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya. Secanggih apapun peralatan yang dimiliki perusahaan, tidak akan bisa mencapai tingkat produktivitas yang diharapkan jika peralatan tersebut tidak dioperasikan secara efektif dan efisien oleh sumber daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Karyawan-karyawan yang ada sebelumnya pasti akan di tes terlebih dahulu jika ingin menjadi karyawan di PT Jamu Sido Muncul. Karyawan yang ada harus mempunyai bakat dan ketrampilan. Dengan itu maka para karyawan akan lebih baik saat berkerja. Kinerja para karyawan sangatlah di nilai oleh masyarakat, mana yang baik dan mana pula yang hasilnya kurang memuaskan.         Masyarakat akan merasa kecewa bila hasil produksinya tidak memuaskan. Apa lagi bila terus menerus hasil itu selalu tidak memuaskan. Namun memang kinerja karyawan sangatlah harus diperhatikan. Kecuali bila karyawan memang sudahlah biasa dan sudah lama berkerja. Tetapi, bisa jadi karyawan lama juga dapat membuat kesalahan yang tidak disengaja. Misal, dengan cara tata tertib yang ada, lupa menggunakan seragam atau pakaian yang telah di tentukan dan tidak menggunakan masker. Saat mengemas dengan menggunakan manual, atau dengan tangan manusia sendiri, bisa jadi kesalahan saat mengemas hasilnya kurang memuaskan. Seperti, salah saat pemasangan tutup dan terdapat bagian yang belum tertutup dengan baik dan benar.

  Untuk menciptakan lingkungan kerja yang kondusif tentunya tidak dengan begitu saja dapat diwujudkan oleh perusahaan. Perusahaan harus mampu memberikan motivasi kepada para karyawannya agar karyawan terdorong untuk melaksanakan tugasnya dan dapat meningkatkan produktivitas perusahaan secara menyeluruh. Salah satu jalan untuk memotivasi karyawan agar dapat diberdayakan seefektif dan seefisien mungkin guna meningkatkan produktivitas perusahaan adalah dengan jalan pemberian kompensasi kepada mereka. Hal ini diharapkan dapat membentuk suatu pola hubungan baik antara para karyawan dan perusahaan dimana para karyawan akan berpikir bahwa perusahaan tempat dimana mereka bekerja bisa memahami serta mengetahui kebutuhan hidup yang menjadi pemicu mengapa mereka bekerja.
  Cara penggunaan pakaian dengan keamanan yang telah ada. Saat melakukan kinerja sebaiknya memang karyawan menggunakan pakaian atau seragam yang baik demi keamanan. Dari atas hingga bawah benar-benar harus di atur dengan baik dan mengikuti keamanan. Mulai dari atas, penutup kepala itu sangat penting bagi keselamatan diri maupun hasil produksi. Jika tidak menggunakan penutup kepala maka di saat mengemas barang produksi tersebut dapat tidak baik hasilnya. Misal, saat di tahap pengemasan primer yaitu pengemasan yang dimasukkan ke dalam kerucut lalu ke kemasan selanjutnya (sashet). Setelah pengamatan dari tutup kepala, selanjutnya daerah wajah. Hal yang sebenarnya sangat penting namun di anggap mudah atau rendah terhadap para karyawan, yaitu masker. Masker sangat penting bagi keselamatan kinerja. Karena, masker sangat berpengaruh bagi diri maupun produk. Semua keselamatan kerja memang berpengaruh bagi diri maupun produk. Masker digunakan sebagai penutup mulut serta bagian hidung. Dimana jika bagian tersebut di tutup maka keselamatan diri atau para karyawan akan terjaga. Di saat laboratorium terdapat karyawan yang sangat wajib sekali menggunakan masker karena karyawan atau dapat di sebut mahasiswi itu melakuakan pengecekan terhadap hasil produksi. Dengan zat-zat kimianya, mahasiswi tersebut melakukannya dengan sangat berhati-hati dan teliti. Setelah masker, terdapat pakaian yang wajib di gunakan saat melakukan pekerjaannya. Agar selamat dari semuanya dan terhindar dari kotoran. Selanjutnya alas kaki, sebaiknya menggunakan alas seperti sandal ataupun sepatu agar aman dari kotoran atau serbuk-serbuk yang ada.
    Adanya tata tertib agar lebih baik untuk mengupayakan hasil produktif. Dengan aturan atau pengertian dalam cara penggunaan pakaian yang telah ada itu sangat penting. Dengan di selanjutkan hasil produktif agar baik dan sangat memuaskan bagi konsumesn. Tata cara atau tata tertib para karyawan saat berkerja. Karyawan yang baik adalah menaati peraturan. Penggunaan pakaian sangat penting jadi, saat tahap pengemasan sekunder atau pengemasan selanjutnya. Dapat diartikan dimasukkan ke dalam kardus atau pun plastik kemasan. Dengan pengemasan sistem manual dapat dilakukan dengan efektif dan efesien.
    Produktivitas kerja merupakan suatu masalah yang harus mendapatkan perhatian serius dari pihak perusahaan, karena peningkatan produktivitas kerja itu tidak akan terjadi dengan sendirinya, tetapi harus ada usaha dan peran serta baik dari pihak perusahaan maupun dari pihak karyawan itu sendiri. Salah satu cara untuk dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan adalah dengan cara menetapkan metode kompensasi yang adil dan layak kepada karyawan tersebut atas prestasi kerja yang mereka capai.
    Jadi dalam mengembangkan dan menerapkan suatu sistem kompensasi tertentu kepentingan organisasi dan kepentingan para karyawannya mutlak untuk diperhitungkan. Sistem kompensasi tersebut diharapkan dapat menjamin kepuasan para anggota organisasi yang pada gilirannya nanti memungkinkan organisasi mencapai tingkat produktivitas yang diharapkan serta kepentingan organisasi lainnya.

3. Kesimpulan dan Saran

    Produktivitas kerja merupakan suatu masalah yang harus mendapatkan perhatian serius dari pihak perusahaan, karena peningkatan produktivitas kerja itu tidak akan terjadi dengan sendirinya, tetapi harus ada usaha dan peran serta baik dari pihak perusahaan maupun dari pihak karyawan itu sendiri. Salah satu cara untuk dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan adalah dengan cara menetapkan metode kompensasi yang adil dan layak kepada karyawan tersebut atas prestasi kerja yang mereka capai. Jadi dalam mengembangkan dan menerapkan suatu sistem kompensasi tertentu kepentingan organisasi dan kepentingan para karyawannya mutlak untuk diperhitungkan. Sistem kompensasi tersebut diharapkan dapat menjamin kepuasan para anggota organisasi yang pada gilirannya nanti memungkinkan organisasi mencapai tingkat produktivitas yang diharapkan serta kepentingan organisasi lainnya.